Wisata Sejarah Candi Surowono Kediri

Hai Pembaca, kali ini Indah punya rekomendasi bagus buat kalian yang hobi berwisata sejarah. Beberapa waktu lalu, Indah sempat berkunjung ke sebuah situs peninggalan kerajaan Majapahit yang ada di Kediri. Kediri? Iya, Kediri, hahaha....
Situs peninggalan itu adalah candi Surowono. Jadi, buat kalian yang belum tahu, Kediri juga punya candi. Tidak kalah sama Jogja, Dieng, Blitar, dan Malang. Sekarang, yuk kita simak apa saja yang ada di candi Surowono!
Candi Surowono ada di desa Canggu kecamatan Pare kabupaten Kediri. Letaknya tepat di pinggir jalan raya, jadi candi ini bisa langsung terlihat dari jalan. Di sini, kita bisa melihat bangunan candi utama dan di halamannya terdapat beberapa batu yang ditata rapi. Menurut keterangan warga sekitar, batu-batu itu dulunya adalah bagian dari candi yang terlepas. Ini disebabkan oleh suatu bencana sehingga beberapa bagiannya terlepas.
candi surowono
candi surowono
Meski begitu, candi utama dan jajaran batu itu tetap bagus. Bahkan itu menjadi spot favorit untuk mengambil foto. Selain itu, di kompleks candi Surowono ini dilengkapi dengan tanaman-tanaman hias yang membuat kawasan candi ini menjadi lebih menarik.
surowono


Candi Surowono berbentuk persegi empat dengan ukuran 7,8 x 7,8 m dan tinggi 4,72 m. Bangunannya terdiri dari kaki dan badan candi yang semuanya terbuat dari batu andesit. Kita juga diperbolehkan untuk naik di atasnya melalui sebuah tangga yang terdapat di candi itu. Dari atasnya, kita bisa melihat kompleks candi ini secara keseluruhan. Atap candi Surowono yang kita temui saat ini bukanlah atap yang sebenarnya. Atap candi Surowono telah runtuh dan sekarang di sana terdapat batu bata yang menutupi atap tersebut. Sementara untuk fondasinya, candi Surowono ditopang oleh bata sedalam 30 cm dari permukaan tanah. Candi ini cenderung berbentuk tambun. Hal ini berbeda dengan umumnya candi peninggalan Majapahit yang mayoritas berbentuk langsing (ramping).
candi surowono
Pelataran Candi Surowono dari atap (1)

candi surowono
Pelataran Candi Surowono dari atap (2)
Pada keempat sudut candi terdapat relief raksasa (gana) yang duduk jongkok dan tangan menyunggi ke atas seakan-akan mendukung Prasawyapatha. Di bagian kaki terdapat relief binatang dan cerita tantri. Relief tersebut berbentuk lembu dan buaya, burung dengan yuyu, singa dengan petani, ular dengan binatang berkaki empat, gajah dengan badak, orang dengan kera, kijang dengan burung, serigala, naga, kura-kura, itik, dan ikan.

candi surowono
Rekief raksasa jongkok di sudut candi
candi surowono
Relief Itik
Sementara di masing-masing sisi candi terdapat tiga panil relief. Sebuah panil besar diapit dua panil kecil. Panil-panil besar dan panil kecil yang berada di sudut barat daya berelief cerita Arjunawiwaha. Dalam penggambaran reliefnya, Arjuna diikuti dua punakawan menghadapi babi hutan yang terkena anak panah. Tangan kanan Arjuna menunjuk anak panah dan tangan kirinya berada di pinggangnya. Di depan babi berdiri Batara Siwa. Tangan kanan di pinggangnya sedangkan tangan kirinya memegang busur. Panil kecil yang berada di sudut timur laut berelief cerita Bubuksah. Penggambarannya terdapat dua orang, seorang kurus dan seorang gemuk duduk berhadapan. Panil kecil di tenggara berelief cerita Sri Tanjung. Penggambarannya ada seorang wanita naik ikan (Sri Tanjung) dan seorang laki-laki duduk. Pergelangan kaki kiri diletakkan di paha kanan. (Sidapaksa duduk di tepi sungai yang dilalui Sri Tanjung). Pada bagian tubuh terdapat tonjolan-tonjolan bunga teratai (Padma). Berdasarkan relief ceritanya, candi Surowono berlatar belakang agama Hindu. Di candi ini juga terdapat batu yoni yang menjadi salah satu ciri candi Hindu.

 candi surowono

Candi Surowono diperkirakan merupakan pendharmaan Bhre Wengker dari masa Majapahit, seperti yang terawat dalam kitab Negarakertagama bahwa Bhre Wengker meninggal pada tahun 1388 M didharmakan di Curabhana. Candi ini didirikan sekitar tahun 1400 M karena pendharmaan seorang raja dilakukan setelah 12 tahun raja itu meninggal usai dilakukan upacara Srada.
Candi ini bisa menjadi destinasi wisata untuk menambah wawasan sejarah kalian. Selain itu, berkunjung ke situs bersejarah juga menjadi salah satu dukungan kita untuk melindungi situs sejarah yang terlalu berharga untuk diabaikan. Di sini juga dilengkapi papan informasi yang akan mengenalkan kita secara singkat namun padat pada candi peninggalan Majapahit ini. Kalian juga bisa meminta bantuan kepada juru kunci ataupun guide untuk memberikan penjelasan lebih jauh. Untuk masuk ke area ini pun pengunjung hanya dipungut biaya seikhlasnya dan bahkan gratis bagi warga sekitar. Dan candi satu ini, hanya ada di Kediri Lagi....

Jadi, kalau kalian ke Kediri, monggo singgah di situs warisan budaya ini nggeh...

























Comments

Popular posts from this blog

Candi Tegowangi: Pesona Majapahit yang Tertinggal di Kediri

Bangkitnya Pesona Lawang Sewu