Posts

Showing posts from March, 2020

The Crazy Little Thing

Image
Aku berlari, sementara dia tak hentinya mengejarku. Buat apa, Brian? Aku sudah memilih pergi darimu, jadi untuk apa kamu lari? Kamu hanya akan lelah. *** “Apa kau serius?” Aku mengangguk. Sekali lagi aku memandang Nessy. Lalu, airmata tak lagi bisa kubendung. Hingga Nessy seketika mendekapku ke pelukannya. “Menangislah, Audrey.” Lalu, pagi ini aku berangkat kuliah dengan mata bengkak. Juga dengan wajah yang sama sekali tak segar. Aku menangis semalaman, hingga ketiduran tanpa sempat menghapus riasan wajah. Andai hari ini tak ada ujian, aku mungkin tak akan ke kampus. “Audrey....” Ah, aku sangat tak berharap bertemu dengannya hari ini. Tapi, kenapa sepagi ini dia sudah muncul? Aku sama sekali tidak memedulikannya. Aku juga tak berusaha untuk lari seperti kemarin. Jadi, dengan mudah dia menjajariku. Terus melempar pertanyaan yang hanya angin lalu bagiku. “AUDREY......” Tiba-tiba nadanya tinggi. Aku sadar dia pasti sebal sebab tak kuhiraukan. Tapi, memang buat

Besi Tua yang Berjasa

Image
Trung...tung...tung...tung...tung.... Si truntung memekik keras ketika Mas Huda menginjak pedalnya. Ban-ban lusuhnya mulai berputar, melindas kerikil-kerikil dan tanah kering yang menambah buram rupanya. Mas Huda membanting setir bulatnya yang sama tak bersinarnya tanpa kesulitan. Lalu, dalam sekejap si truntung sudah berada di aspal dan menghadap jalan lurus yang segera disusurinya dengan mulus. Dret...det...det..det.... Meski beberapa kali sempat terkentut-kentut di perjalanannya. Namun Mas Huda, tetap menggeber si truntung seperti tanpa masalah. Rupa klasik truntung selalu menjadi perhatian. Terlebih, suaranya yang mirip teriakan nenek-nenek yang kejepit pagar itu mampu menyaingi suara knalpot brong sekalipun. Walhasil, hampir setiap orang yang lewat bakal memandangi si truntung, termasuk menilik kami yang ada di balik jendela kaca beningnya. Siapa pula yang masih tega meminta pak tua ini mengangkut beban, berjalan di jalanan kota yang sesak dan panas? Pasti begitu pikir