The Crazy Little Thing
Aku berlari, sementara dia tak hentinya mengejarku. Buat apa, Brian? Aku sudah memilih pergi darimu, jadi untuk apa kamu lari? Kamu hanya akan lelah. *** “Apa kau serius?” Aku mengangguk. Sekali lagi aku memandang Nessy. Lalu, airmata tak lagi bisa kubendung. Hingga Nessy seketika mendekapku ke pelukannya. “Menangislah, Audrey.” Lalu, pagi ini aku berangkat kuliah dengan mata bengkak. Juga dengan wajah yang sama sekali tak segar. Aku menangis semalaman, hingga ketiduran tanpa sempat menghapus riasan wajah. Andai hari ini tak ada ujian, aku mungkin tak akan ke kampus. “Audrey....” Ah, aku sangat tak berharap bertemu dengannya hari ini. Tapi, kenapa sepagi ini dia sudah muncul? Aku sama sekali tidak memedulikannya. Aku juga tak berusaha untuk lari seperti kemarin. Jadi, dengan mudah dia menjajariku. Terus melempar pertanyaan yang hanya angin lalu bagiku. “AUDREY......” Tiba-tiba nadanya tinggi. Aku sadar dia pasti sebal sebab tak kuhiraukan. Tapi, memang buat